WELCOME to ADONARA

pantai waiweran
    Adonara adalah sebuah pulau yang terletak di Kepulauan Nusa Tenggara, yakni di sebelah timur Pulau Flores. Luas wilayahnya 509 km², dan titik tertingginya 1.676 m. Pulau ini dibatasi oleh Laut Flores di sebelah utara, Selat Solor di selatan (memisahkan dengan Pulau Solor), serta Selat Lowotobi di barat (memisahkan dengan Pulau Flores.

    Adonara dahulu merupakan sebuah kerajaan yang didirikan pada tahun 1650.
Sejarah lokal Adonara terdokumentasikan dari abad keenam belas, ketika para pedagang dan misionaris Portugis mendirikan pos di dekat Pulau Solor. Pada saat itu Pulau Adonara dan pulau-pulau di sekitarnya dibagi di antara penduduk pesisir yang dikenal sebagai Paji, dan penduduk pegunungan yang disebut Demon. Para Paji mudah menerima Islam, sementara Demon cenderung di bawah pengaruh Portugis. Wilayah Adonara milik Paji mencakup tiga kerajaan, yaitu Adonara (berpusat di pantai utara pulau), Terong dan Lamahala (di pantai selatan). Bersama dengan dua kerajaan di Pulau Solor, Lohayong dan Lamakera, mereka membentuk sebuah persekutuan yang disebut Watan Lema ("lima pantai"). Watan Lema bekerja sama dengan VOC pada 1613 dan ditegaskan pada 1646. Kerajaan Adonara sendiri sering permusuhan dengan Portugis di Larantuka, Flores, dan tidak selalu taat kepada Belanda.

    Pada abad kesembilan belas, penguasa Adonara di utara memperkuat posisinya di Kepulauan Solor; saat itu, ia juga menjadi penguasa bagian timur Flores dan Lembata. Wilayah Demon berdiri di bawah kekuasaan kerajaan Larantuka, yang berada di bawah kekuasaan Portugis sampai tahun 1859, ketika wilayah tersebut diserahkan pada Belanda. Kerajaan Larantuka dan Adonara dihapuskan oleh pemerintah Indonesia pada tahun 1962.

   
Menurut sejarah lokal, yang termasuk dalam keturunan dari raja-raja Adonara adalah:
  • Foramma, sekitar 1650
  • Balawamma, 1675
  • Buli I, 1681-1682 (or 1691)
  • Eko ... -1688, +(dibunuh oleh orang dari pegunungan) 1688. Saudara dari:
  • Gogok 1702
  • Wuring sebelum 1710-1719. (Putra dari Buli I dan ayah dari Buli II)
  • Buli II 1719-setelah 1756
  • Lakabella Jo 1832
  • Begu ....-dibunuh pada 28 Juli 1850. Ayah dari:
  • Pela(ng) 1850-1857. Saudara dari:
  • (Lakabella?) Jo 1857-1868. Saudara dari:
  • Kamba Begu 1868-1893. Ayah dari:
  • Bapa Tuan, Raja sementara pada tahun 1893 selama 6 bulan. Saudara dari:
  • Arkiang Kamba (Arakang) 1893(atau 1894?)- 18 Desember 1930,1866
  • Gela (mengambil alih kekuasaan ayahnya Bapa Tuan)
  • Bapa Ama (Bupati dengan gelar Kapitan 1930-1 Desember 1935, ditahan seumur hidup sebelum 24 April 1936 dan dikirim ke Kupang. Putera dari saudara perempuan Kamba Begu)
  • Raja Nuhung Bapa, 1915, setelah 1950. Putera dari Gela
  • Bapa Nuhur, Bupati 1936/41-1940-an selama pemerintahan Raja Nuhung Bapa
  • Raja Bapa Gela, 1905, +.....
  • Bapa Kaya, Bupati 1940-an - 12 Januari 1954 selama pemerintahan Raja Bapa Gela
  • Mohamad Eke (tidak mengambil gelar Raja 1954-19...., diangkat sebagai asisten selama pemerintahan Bapa Kaya dan juga sebagai Kapitan Adonara, °1929, 1985. cicit dari Raja Jo)

    Secara umum, masyarakat di pulau Adonara bertani. karena kondisi geografisnya..pertanian disini adalah pertanian lahan kering. Hasil utama dari pertanian ini yaitu..jagung, ubi atau singkong serta tanaman perkebunan seperti kelapa, tembakau, vanili, coklat dan cengkeh.
Pulau Adonara merupakan bagian dari Kabupaten Flores Timur dengan ibukota kabupaten yaitu Larantuka. Kabupaten Flores Timur sendiri terdiri dari 3 bagian yaitu Flores Daratan (ujung timur pulau Flores), Pulau Adonara dan Pulau Solor. Pulau Adonara terdiri dari 8 kecamatan, yaitu :
  • Kecamatan Adonara
  • Kecamatan Adonara Barat
  • Kecamatan Adonara Tengah
  • Kecamatan Adonara Timur
  • Kecamatan Ile Boleng
  • Kecamatan Kelubagolit / Klubagolit
  • Kecamatan Witihama / Watihama
  • Kecamatan Wotan Ulumado
    Selain sistem pemerintahan negara, di Adonara juga terdapat sistem pemerintahan berdasarkan suku. Di dalam sebuah suku terdapat seorang kepala suku. Selain kepala suku, ada juga sekelompok masyarakat yang turut berperan dalam sistem pemerintahan adat yaitu kaum bangsawan atau dalam bahasa Lamaholot disebut Ata Kebelen.

    Kepala suku memegang peranan dalam hal upacara adat, menjatuhkan sanksi adat, dan hal-hal lain yang lebih bersifat spiritual. Sedangkan para Ata Kebelen biasanya memegang tampuk kekuasaan pemerintahan (seperti kepala dusun, kepala desa, lurah atau camat). Di antara keduanya terjalin hubungan yang baik dan tidak saling melangkahi kewenangan masing-masing.

Categories:

Leave a Reply

my blog

http//sanfaris.blogspot.com